Selamat datang di Webblog BEM FIS UNY - Badan Eksekutif Mahasiswa - Fakultas Ilmu Sosial - Universitas Negeri Yogyakarta 2012

Kamis, 09 Agustus 2012

Melestarikan Budaya Mahasiswa: Membaca, Diskusi, dan Menulis


Melestarikan Budaya Mahasiswa: Membaca, Diskusi, dan Menulis
Oleh:
Jumai Rofiana

Mahasiswa merupakan generasi muda yang memiliki peranan penting dalam proses maju dan berkembangnya suatu bangsa. Tanggung jawab untuk meneruskan keberlangsungan negara merupakan tugas generasi muda, termasuk mahasiswa di dalamnya. Sehingga mahasiswa dituntut untuk memiliki potensi dan semangat yang luar biasa. Menjadikan mahasiswa yang luar biasa, cerdas, serta berbudi pekerti luhur yang sejalan dengan negara dan bangsa Indonesia memang tidaklah mudah, untuk itu mahasiswa harus benar-benar menghayati dimana dirinya ditempatkan. Budaya membaca, diskusi, dan menulis merupakan budaya yang bagus dikembangkan dan dilestarikan untuk menjawab tanggung jawab generasi muda mendatang.

Mahasiswa tanpa membaca, diskusi, dan menulis selayaknya perang tanpa membawa senjata, karena dari ketiga tradisi tersebut mahasiswa mendapatkan banyak pengetahuan. Membiasakan membaca adalah suatu hal yang dapat dikatakan wajib bagi mahasiswa, karena dengan membaca dapat memperoleh banyak informasi-informasi baru dan ilmu pengetahuan yang tak terbatas. Buku mampu membawa keliling dunia tanpa beranjak dari tempat membaca. Buku mampu memberikan ide-ide serta inspirasi yang luar biasa, jadi sudah seharusnya membaca menjadi sebuah kebiasaan dan kesenangan demi bertambahnya wawasan.

Membaca memberikan pengetahuan yang sangat banyak, untuk itu agar ilmu yang diperoleh dengan membaca bisa dibagikan kepada orang lain, diskusi merupakan salah satu cara untuk menyampaikannya. Diskusi memberikan banyak manfaat, seperti: memperoleh dan menambah wawasan serta informasi baru, berbagi ilmu, belajar menghargai pendapat orang lain, membiasakan berpikir kritis, memperoleh teman dan lain sebagainya. Budaya diskusi yang edukatif sangat penting dikembangkan dikalangan mahasiswa, sehingga pola pikirnya jauh lebih berkembang dan terbuka.

Zaman sejarah dimulai sejak ditemukannya tulisan, di mana manusia menuliskan peradabannya untuk mengenang peristiwa penting dan segala aktifitas manusia yang menjadi perhatian pada masanya. Sehingga selain membaca dan berdiskusi, mahasiswa perlu melestarikan budaya menulis untuk mengabadikan hal-hal penting yang akan menjadi sejarah di masa depan. Manusia tentu memiliki keterbatasan untuk mengingat, sehingga tulisan dapat dijadikan sebagai suatu bahan pengingat. Selain itu sebagai mahasiswa, menulis dapat dijadikan sebagai sebuah sarana yang positif dan edukatif untuk menyampaiakan banyak hal dan mengkritisi permasalahan-permaslahan yang ada. Menulis memungkinkan penulis untuk berbagi ilmu kepada lebih banyak orang, karena tulisan dapat dipublikasikan dan memungkinkan semua orang dapat membacanya.

Tiga budaya mahasiswa yang tidak hanya cukup dengan dijaga dan dilestarikan saja, tapi harus pula selalu dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mahasiswa bukakanlah sekumpulan manusia tanpa pergerakan, setidaknya bergerak untuk diri sendiri dan masyarakat sekitarnya. Melalui budaya membaca, diskusi, dan menulis akan menjadikan mahasiswa semakin memahami diri dan tujuan hidupnya, serta dapat memahami diri untuk mendukung kemajuan bangsanya.

Jumai Rofiana
Mahasiswa Pendidikan Sejarah 2009
Bendahara I BEM FIS UNY 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Redaksi Lentera mengucapkan terimakasih atas kritik dan saran.

Redaksi menerima berbagai macam tulisan opini, artikel maupun info berita dll, kirim ke emali : bemfisuny@ymail.com atau langsung ke kantor kesekretariatan BEM FIS UNY di Kompleks Gedung Merah Fakultas Ilmu Sosial UNY, Telp/sms. 085790204920


JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN KOMENTAR !!!

 
Support : Dept.Media dan Jaringan | BEM FIS UNY | UNY
Copyright © 2011. BEM FIS UNY 2012 - All Rights Reserved
Template Modify by ipung Berjuang
Proudly powered by UNY