Antusiasme Semu Mahasiswa
Alun-alun
utara Yogyakarta pada 16-18 maret dipenuhi kerumunan orang. Mereka berkumpul
mengerumuni panggung untuk menyaksikan Karnaval Musik yang diadakan salah satu stasiun
televisi swasta. Penonton yang memadati alun-alun utara begitu antusias
berdesakan menuju tempat terdepan untuk menyaksikan sajian musik yang telah
dipersiapkan. Padatnya alun-alun utara mengindikasikan besarnya antusiasme
warga Yogyakarta dalam menyaksikan acara ini. Diantara penonton yang hadir, sebagian besar adalah mahasiswa. Hal ini
wajar, mengingat Yogyakarta merupakan kota pendidikan yang di isi banyak
universitas baik negeri maupun swasta. Kiranya itu pula yang melatarbelakangi
dipilihnya Yogyakarta sebagai tempat diadakannya karnaval musik. Karena sebagai
kaum muda, mahasiswa cenderung menyukai musik sebagai sarana untuk mencurahkan
ekspresi mereka.
Mahasiswa
merupakan kaum intelek yang di proyeksikan akan meneruskan perjuangan bangsa
dimasa yang akan datang. Kemapanan pengetahuan dan kematangan emosional serta
kesempurnaan spiritual harus dimiliki mahasiswa
melalui study-nya agar menjadi modal
utama mahasiswa dalam membangun peradaban negeri dikemudian hari. Memiliki
tanggung jawab yang begitu besar, mahasiswa dituntut mampu membedakan mana yang
baik dan tidak baik. Untuk mewujudkan mahasiswa ideal yang diidam-idamkan itu,
mahasiswa harus benar-benar menjalankan tugas utamanya secara konsisten yaitu
belajar.
Antusiasme
mahasiswa ketika menyaksikan pertunjukan musik di Alun-alun utara beberapa
waktu lalu terasa ganjil adanya. Sebab antusiasme mahasiswa saat belajar tak
sebesar ketika menyaksikan pertunjukan musik. Pada saat menyaksikan pertunjukan
music, mahasiswa rela berdesakan menuju tempat terdepan hanya untuk menyaksikan
lebih dekat artis idola mereka, Namun pada saat perkuliahan, tak sedikit yang memilih
duduk di jajaran bangku paling belakang dan ketika perkuliahanpun mereka asyik
memijit key pet hand phone hanya
untuk sekedar berbincang melalui sms atau mengunjungi berbagai jejaring sosial sebagai
pelampiasan ungkapan kebosanan mereka ketika diperkuliahan. Tak hanya itu
meskipun pertunjukan musik sampai larut malam mereka masih bersemangat
menyaksikan pertunjukannya sampai akhir dan hal ini berbeda ketika mahasiswa
mengikuti perkuliahan, mengerjakan tugas, mengikuti diskusi dan seminar serta
berbagai kegiatan kemahasiswaan yang tak sedikit dari mahasiswa cepat merasa jenuh dan bosan. Kemudian
meskipun pertunjukan musik yang mereka saksikan memerlukan biaya dan waktu yang tak sedikit
ternyata tak menyurtkan antusiasme mereka menyaksikannya dan hal ini berbeda
ketika mahasiswa harus menyisihkan rupiah untuk membeli buku dan meluangkan
waktu untuk membaca serta mengerjakan tugas yang cenderung ogah-ogahan. Mengingat tanggung jawab besar yang diemban mahasiswa
sebagai generasi penerus bangsa, hal ini jelas terasa ganjil adanya karena
seharusnya antusiasme mahasiswa ketika belajar jauh lebih besar dari pada
antusiasme ketika menyaksikan pertunjukan musik. Namun jika yang terjadi justru
sebaliknya maka antusiasme itu hanyalah “antusiasme
semu”.
Agar mampu
melaksanakan tanggung jawab besar yang diembannya, mahasiswa harus memiliki antusias
yang lebih terhadap kegiatan belajar melebihi antusiasme terhadap hal lain. Paling
tidak antusiasme mahasiswa harus diterapkan pada tiga hal. Pertama,
berantusiaslah ketika perkuliahan semisal duduk dikursi terdepan, memperhatikan
perkuliahan dengan seksama dan mencoba memahami materi yang disampaikan sebaik
mungkin serta aktiflah bertanya apabila ada yang kurang atau tidak dimengerti. Kedua, berantusiaslah diluar perkuliahan semisal
mengerjakan tugas dengan serius, membaca bahan pembelajaran dari berbagai
sumber dan mempersiapkan bahan-bahan pembelajran yang diperlukan. Ketiga,
berantusiaslah di waktu luang semisal aktif dalam kegiatan kemahasiswaan,
mengikuti diskusi dan seminar akademis, membuat program kreatifitas mahasiswa,
serta melakukan pengabdian kepada masyarakat dan peka terhadap persoalan yang
timbul dalam masyarakat. Dengan berantusias pada hal-hal yang tepat, semoga kelak
kita mahasiswa akan benar-benar menjadi agen
of changce bagi terwujudnya cita-cita bangsa.
Cucu
Sutrisno
Mahasiswa
PknH
Staff
Dept. SosPol
BEM
FIS UNY
*pernah
dimuat di Buletin Lentera kampus Merah, Edisi II, April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Redaksi Lentera mengucapkan terimakasih atas kritik dan saran.
Redaksi menerima berbagai macam tulisan opini, artikel maupun info berita dll, kirim ke emali : bemfisuny@ymail.com atau langsung ke kantor kesekretariatan BEM FIS UNY di Kompleks Gedung Merah Fakultas Ilmu Sosial UNY, Telp/sms. 085790204920
JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN KOMENTAR !!!