AKSI HARDIKNAS
Tolak
RUU PT dan Kapitalisme Pendidikan
Semarang-
Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, perwakilan mahasiswa BEM FIS UNY
dan beberapa puluhan mahasiswa universitas lain seperti, UGM, UNS, UNNES,
Unsoed, UNDIP turut serta dalam aksi
yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM
SI) kordinator wilayah Jogloseto (Jogja, Solo, Semarang, Purwokerto), Rabu
(2/5).
“Batalkan
RUU PT, tolak kapitalisme dan liberasi pendidikan”, orasi tuntutan masa aksi
mahasiswa di depan pintu gerbang DPRD Prov. Jateng, Rabu (2/5).
Toma
Patriot Tama, Koordinator BEM SI koordinator wilayah Jogloseto mengungkapkan
bahwa aksi dilakukan karena berdasarkan amanat UUD 45 bahwa negara berperan
turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, namun realitanya masih banyak
yang bertentangan dengan tujuan tersebut, “RUU PT merupakan salah satunya,
pendidikan Indonesia akan menjadi ajang komersialisasi dan tentunya akan
terjadi kapitalisme pendidikan yang dampaknya akan membuat masyarakat Indonesia
kelas menengah kebawah tidak bisa mengenyam pendidikan” tutur Toma dalam
orasinya.
RUU
PT yang akan disahkan pada bulan agustus mendatang jelas akan merugikan dunia
pendidikan dan jelas akan menyebabkan terjadinya komersialisasi dan kapitalisme
pendidikan.
“Kekhawatiran
para mahasiswa adalah melihat masih banyaknya pasal-pasal yang mengatakan bahwa
adanya kebebasan perguruan tinggi yang nantinya berujung mempengaruhi
biaya pendidikan yang dekat dengan komersialisasi
dan kapitalisme pendidikan” ungkap Kordinator lapangan BEM UNDIP, Nanda
Hariyanto.
Selain
berorasi, masa aksi melakukan bakar kardus yang berisi tulisan RUU PT di badan
jalan depan gedung DPRD Prov. Jateng sebagai simbolitas Aksi dalam penolakan
terhadap RUU PT.
Pasca
membakar kardus, massa aksi melakukan Deklarasi Tugu Muda, (Tujuh Gugatan
Mahasiswa untuk Pendidikan) yang dihadiri dan disaksikan oleh wakil ketua DPRD
Jateng, Bambang Sadono.
Deklarasi Tugu Muda dituliskan dan dibentangkan pada kain putih, isi ketujuh gugatan tersebut antara lain menolak RUU PT, menolak segala bentuk kapitalisme pendidikan, menuntut pelaksanakan pengawasan anggaran dana pendidikan, menuntut pemberantasan korupsi disektor pendidikan, menuntut segara mewujudkan pendidikan murah, menuntut segara mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia dan mengajak masyarakat untuk peduli pendidikan Indonesia.
Aksi
berakhir setelah wakil ketua DPRD Jateng, Bambang Sadono menandatangani
Deklarasi Tugu Muda sebagai bukti akan turut memperjuangkan tuntutan masa aksi
ketingkat lebih atas. “kami berjanji akan meneruskan aspirasi ketingkat
pemerintah pusat”, ungkap Sardono. Massa aksi kemudian membubarkan diri dengan
tertib dan lancar ke kampus UNDIP dengan pengawalan beberapa petugas kepolisian
setempat. [ipung]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Redaksi Lentera mengucapkan terimakasih atas kritik dan saran.
Redaksi menerima berbagai macam tulisan opini, artikel maupun info berita dll, kirim ke emali : bemfisuny@ymail.com atau langsung ke kantor kesekretariatan BEM FIS UNY di Kompleks Gedung Merah Fakultas Ilmu Sosial UNY, Telp/sms. 085790204920
JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN KOMENTAR !!!